Bukan, aku bukan manusia yang senantiasa mengucap indah setiap rasa. Memilih menjaganya dengan seksama, tetap indah, meski dalam sebuah ruang rahasia, kedap realita. Lalu, kau mengertilah.
Benar, ya benar. . Pula ku bukan manusia yang terbiasa mengucap cinta dengan bunga, dengan simbol-simbol seperti uforia. Kau menegur sumbang, parau suara nampak dramatis untuk ku maknai setiap sisi yang biasa menanti di ujung malam bulan april ini. Lalu, hei kau. . Mengertilah.
Bukan, dan memang tak benar. Aku hanyalah sebuah pena dengan tinta transparant, yang tak berbekas, tak bermakna, tak mampu menjadi sebuah arti, seberapapun keras ku menuliskan sebuah nota karya dalam hidup, ya. . Maaf. Itu saja.
Buah-batu, 130412
sambil "nundutan"
sambil "nundutan"
Published with Blogger-droid v2.0.4
0 komentar:
Posting Komentar