"Aku adalah Pena, yang hanya berfungsi ketika ku berkarya"

Sabtu, 17 Desember 2011

Mengapa Kita Perlu Belajar Ilmu Komunikasi


Bagian Pertama

Oleh : Rizky Sopiyandi

Satu suara yang mengubah pola pikir teman atau bahkan lawan anda. Suara yang senantiasa memberi jalan, bukan hambatan. Suara yang menyederhanakan segala yang rumit untuk lebih ringan ditafsirkan. Suara yang selalu memberi keterusterangan, meski pahit didengarkan. Suara seorang pemimpin, dan andalah pemimpin itu.
Tak jarang permasalahan terjadi akibat kita salah mengkomunikasikan pesan kepada komunikan. Kadang hal ini terlupakan, padahal, manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

Dalam berkomunikasi sering kali kita menjumpai banyak perbedaan. Perbedaan gaya berkomunikasi seringkali menjadi suatu permasalahan. Perdebadaan tersebut seringkali memicu fenomena etnosentrisme. Sehingga tak heran seringkali konflik diantara suku dibangsa ini disebabkan adanya salah menginterpretasikan perkataan ataupun maksud dari ucapan seseorang atau kelompok tertentu.

Maka kita bisa mengambil suatu contoh.  Para pawang kuda seringkali melakukan proses penjinakan kuda secara tradisional (breaking a horse), yakni dengan membutuhkan beberapa orang yang melakukan kekerasan kepada hewan tersebut, sehingga menimbulkan suatu perasaan ketakutan yang teramat, dan si kuda pun bisa ditunggangi karena perasaan tersebut. Tapi, tak jarang setelah beberapa lama kuda tersebut tak bisa dikendalikan lagi, bahkan mungkin mencelakai si penunggang kuda tersebut. Berbeda dengan cara yang dilakukan oleh Monty Robert, seorang pencinta hewan ini menjinakan kuda dengan cara yang tak lazim. 

Gagasannya adalah dengan mengetahui cara berpikir kuda.  Robert melakukannya dengan berkomunikasi dengan hewan berkaki empat itu secara komunikasi non verbal. Robert  memandang mata kuda tersebut dan sesekali mengusap-usap ekornya. Hanya membutuhkan beberapa menit, si kuda pun bisa ‘tunduk’ kepada Robert.

Dari kasus tersebut, bisa menjadi contoh sederhana bagi kita, bagaimana komunikasi berperan penting dalam mempengaruhi sesuatu. Tak selalu diperlukan teriakan untuk lebih didengar, dan tak selalu diperlukan pertunjukan kekuatan untuk menunjukan derajat yang lebih tinggi. Karena terkadang dengan berbisik atau dengan kelembutan akan terasa lantang dari teriakan atau kekuatan fisik ketika kita meng-komunikasi-kan dengan benar.

0 komentar:

Posting Komentar