Tak lama ini, seorang teman lama bercerita tentang kehidupan cintanya. Dan ia meminta sedikit pandangan saya dengan mengasumsikan bahwa pandangan saya akan sama dengan pandangan laki-laki yang menjadi gebetannya.
Dia adalah Fani Fauziyyah, teman kecilku. Yang sedang dirundu masalah terkait aktifitas pendekatannya dengan seorang laki-laki yang ia puji sepenuh hati. “WANITA MENGEJAR CINTA SEORANG LAKI-LAKI?”, mungkin pembaca agak sedikit aneh, geli atau apapun, tapi KENAPA TIDAK?, toh budaya akhir ini semua wanita sedang menggebor-gemborkan emansipasi kok, dan tak ada hukum tertulis terkait hal tersebut, maka sudah saatnya peng-label-an tak berdasar hukum terkait hak wanita kita tendang jauh-jauh dari peradaban bumi revolusi ini.
Memang, dalam hukum adab Islam, wanita diperbolehkan untuk memilih calon pasangan yang ia kehendaki yang sering disebut hak khiyar, dan bukan untuk mencari. Dan saya melihat ini sebagai suatu penilaian Tuhan akan wanita yang Ia anggap sebagai makhluk yang mulia penciptaannya, sehingga tak perlu wanita seperti itu. Wanita dengan istimewa dipersilahkan memilih calon pasangan yang ada, 1 calon pasangan berarti pilihan “mau apa tidak”, lebih dari calon satu pasangan berarti “yang mana, atau tidak sama sekali.
Disaat sedang rudet menyiapkan hangout materi diskusi, iseng saya pun membuka akun facebook saya. Lalu terdengar bunyi klik tanda pesan masuk di room chat. Dan itu pesan dari fani teman kecil saya. Dan sekilah seperti inilah percakapan kami,
Fani : Pak boss :D Pgn curhat donk.. Hahaha..
Saya : siaplah..
Meskipun pada saat itu sebenarnya saya sedang membuat hangout materi diskusi, yang lumayan menguras pikiran, tapi sebagai Mahasiswa Komunikasi yang baik, saya tau dengan mengabaikan hal itu bukan lah manjadikan saya seorang komunikator sejati (Lebay mode on.. haha)
Fani : Ini soal cowo yg d critain d jmblo akut.. Hahaha..
“Jomblo akut” adalah postingan fani di blog pribadinya, bila pembaca ingin juga membacanya silahkan klik disini.
Saya: kenapa dia?
Fani: Bru nemu cowo dinginx parah..
Saya : maksudna?
Fani : Susah pisan d dketinx, g introvert jga, tp cuekx g ktulungan, ntah profesional atw gmn g ngerti deh..
Kl d tanya soal kerjaan pasti d jwb atw bls sms..
Kl d tanya lg ap hampir g pnah d bls, g ketebak q ap isi pkiranx.. Haha..
Saya : cowo seru berarti itu kan.. temen kampus?
Fani : Makan ati iya q.. Iks.. Iy tmen kmpus,tp bda jurusan, br ktmu stelah 4 th.. Hahaha..
Saya : segiat apakah anda mendekatinya? (sok ahli psikolog)
Fani : Sya sndri bingung dok, perasaan sya kl ngbrol standar org pdkt, mulai dr hal2 umum sampe hal2 yg dy suka..
Tp masalahny adalah dy g pnah nanya balik..
Jd hmpir sperti pcakapan 1 arah gt dok..
Saya : kasus anda lumayan berat de', cuma ada satu yang mungkin ade lupa.
Fani : Apa itu dok? Tlg d beri tahu dr sdut pandang laki2.. Sya hampir desperate.. Haha..
Saya : sebelum saya memberikan pandangan, boleh saya terlebih dulu bertanya?
Fani : Ak sering bkn kue,mskpn bkn bwt rame2,coba ngash perhatian,tp g brsambut, bgaimana ini?
Boleh, apakah itu dok?
Saya : pertama, yang dilakukan de fani apakah ingin mencintai beliau, atau menghamba pada beliau?
kedua, apa de fani ini sudah pdkt juga sama yang punya tu gebetan?
kedua, apa de fani ini sudah pdkt juga sama yang punya tu gebetan?
Fani : Mencintai tentunya tak ad niat untuk menghamba atau memujanya, mungkn lbh tepat skrg ini sya mengaguminya,
Pertanyaan yg k2 ap mksdx dok?
Saya : jawaban pertama begitu baik..saya tampung.
maksudnya, kita semua sebagai manusia tak lain hanyalah seorang hamba dari Sang Maha Punya, sejauh mana anda pdkt sama yang punya co gebetan anda itu.. mohon maaf sblmnya kalo saya agak pake pendekatan teologis.. karena metode ini mungkin lebih cocok untuk kasus seperti yang dihadapi dek fani.
maksudnya, kita semua sebagai manusia tak lain hanyalah seorang hamba dari Sang Maha Punya, sejauh mana anda pdkt sama yang punya co gebetan anda itu.. mohon maaf sblmnya kalo saya agak pake pendekatan teologis.. karena metode ini mungkin lebih cocok untuk kasus seperti yang dihadapi dek fani.
Fani : Iya memang betul skali dok, dr awal bwt kasus cowo ini sya lbh bnyak brserah sja, sya hanya brusha, dn hanya Yang Maha Membolak balikkan hatilah yg sanggup membwt dia melihat saya..
Saya : baiklah, kita sudah mensepakati metode diskusi yang akan kita pakai..maskipun sbnrnya saya tak mau terlihat naif.
hakikatnya, co selalu ingin telihat offens, sebagai bentuk ekspresi eksistensi dirinya... dan akan meraka risik ketika sang lawan bertindak offens, karena itu tentu saja akan menutupi eksistensi dirinya sebagai seorang laki2.
hakikatnya, co selalu ingin telihat offens, sebagai bentuk ekspresi eksistensi dirinya... dan akan meraka risik ketika sang lawan bertindak offens, karena itu tentu saja akan menutupi eksistensi dirinya sebagai seorang laki2.
maka, hal yang paling baik menurut saya ada 2 untuk kasus dek fani.
1. cari titik2 dimana si pria ini mau sedikit menurunkan eksistensinya, seperti titik2 sensitif tentang keluarga atau lain2.
2. jadikan posisinya terbalik, dengan sedikit menurunkan rutinitas pdkt yang de fani lakukan, karena sadar atau tidak.. laki2 untuk masa2 tertentu kadang lebih peka dari seorang wanita.
jadikan istilah, "kita akan mengetahui betapa arti seseorang ketika dia tidak ada" sebagai teori yang efektif untuk dek fani.
1. cari titik2 dimana si pria ini mau sedikit menurunkan eksistensinya, seperti titik2 sensitif tentang keluarga atau lain2.
2. jadikan posisinya terbalik, dengan sedikit menurunkan rutinitas pdkt yang de fani lakukan, karena sadar atau tidak.. laki2 untuk masa2 tertentu kadang lebih peka dari seorang wanita.
jadikan istilah, "kita akan mengetahui betapa arti seseorang ketika dia tidak ada" sebagai teori yang efektif untuk dek fani.
Fani : Oh bgitu, shalat dlu y dok, hehe..
Saya : baiklah..saya pun pegel ngetik buru2 kaya gini..hehe
Setelah percakapan tersebut, saya pun teringat dengan kisah Ng Drupadi, yang begitu mencintai seorang yudistira. Sehingga norma-norma hukum adat pada waktu itu ia dobrak. Norma atau hukum adat dimana seorang wanita haram untuk berekspresi mengungkapkan cintanya kepada seorang laki-laki. Namun bukan karena ingin menunjukan derajat kemuliaan wanita, namun semakin memperkecil eksistensi wanita dilingkungan masyarakat yang pada akhirnya wanita dibunuh segala ekspresi dirinya. Dan hebatnya, setelah Ng Drupadi menjadi istri Yudistira, ia pun menjadi istri yang setia bagi Yudistira. Ia mengikuti Yudistira menjalani hukuman kalah judi dibuang ke dalam hutan berpuluh-puluh tahun lamanya tanpa berkeluh kesah. Ia bahkan bersumpah tidak akan menyanggul rambutnya sebelum keramas darah Duryudana. Duryudana adalah musuh Yudistirra yang menelanjangi istrinya karena kekalahan judi.
Lho koq gak nyambung sih?? Koq malah jadi wayang-wayangan?? Dan seperti inilah maksud dari prolog wewayangan diatas.
Cinta, emosi, ekspresi atau apapun itu dinamakan hakikatnya bersifat fluktuatif, inkonsistensi. Maka kadang kiata sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Disini penulis bukanlah ingin membahas strategi bagaimana teman kecil saya itu mampu menaklukan hati laki-laki yang menjadi objek harapannya, manun lebih kepada bagaimana teman kecil saya itu menyikapi hatinya, menyikapi masalah yang sedang menerpanya.
Bukan bermaksud menggurui, dan tak ada sedikit pun niatan seperti itu.
Sulit kita berbicara kesetiaan, keikhlasan, keridhaan atau apapun nama yang mewakili kegiatan berbuat kebaikan tanpa mengharapkan imbalan. Mungkin tak akan ada, dan tak akan bisa menjadi seorang Ng Durpadi, karena tak lain itu hanyalah sebuah dongeng wewayangan. Namun, jika kita mengambil hikmah dari cerita tersebut, ada beberapa nilai yang akan menjadi pesan bagi saya kepada teman saya.
Kawan, tak ada nilai atau persepsi kesalahan bagi anda untuk mengagumi seorang laki-laki. Karena itu merupakan suatu proses penilaian yang bersifat kemanusiaan. Anda istimewa, dan akan selalu istimewa dimataNya, meski anda sekit menurunkan derajat anda di mata dunia. Karena mata dunia hanya melihat persepri norma atau hukum adat yang sebenarnya yang berlisensi dari yang Maha Pembuat Hukum.
Kawan, saya teringat ucapan seorang motivator terkenal di indonesia, yang kita sering melihat acara talk show nya di salah satu tv swasta. Beliau pernah berkata, dengan tema yang hampir sama dengan apa yang anda alami saat ini. “Jiwa muda hakikatnya selalu terburu nafsu, sehingga ia tak mampu melihat peluang-peluang kasih sayang yang begitu banyak disekitarnya” seperti itulah kira-kira ucapannya. Maka janganlah jadi Ng Durpadi untuk konteks ini, tapi jadilah “A Flexible Women” yang percaya Tuhan akan memberinya sesuatu lebih baik, dan lebih baik lagi seiring waktunya. Seperti halnya istilah “biarkan semua indah pada waktunya”. Maka kunci terbesar hari ini untuk anda, untuk saya , dan untuk kita semua menuju kebahagiaan adalah KESABARAN.
Dan terakhir izinkan saya mengutip sepotong syair dari guru saya yang bernama Fauz Noor.
O.. Bingkai...
Susuri makna diri
Bingkai diri hanyalah mimpi
Kutermenung bak penyair
Tak mahir mengejar syair
Bandung, 21 september 2011-09-21
Rizqisme_89
0 komentar:
Posting Komentar