"Aku adalah Pena, yang hanya berfungsi ketika ku berkarya"

Sabtu, 17 Desember 2011

Wacana Simbol

“Fenomena Crop Circle bukan hanya kecelakaan alam biasa di pedesaan, tetapi mungkin -bahkan mungkin- memiliki implikasi serius bagi kita semua dalam hal apa yang melatarbelakanginya”.
Michael Green, archaeologist, Architectural Historian, dan pendiri Center for Crop Circle Studies.  

Beberapa waktu lalu negeri ini dikejutkan dengan adanya suatu penomena yang sampai hari ini masih menjadi misteri bagi kita, yakni kemunculan lingkaran bermotif di areal persawahan tepatnya Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta. Tak berselang lama, di magelang pun terjadi hal yang sama. Fenomena yang sering kali disebut crop circle ini menjadi buah bibir atau ketidakjelasan latarbelakangnya. Asumsi pun berebak, ada yang menyebut kan ini hanya fenomena alam, ada juga yang menyatakan ini hasil produk kreatifitas manusia bahkan ada pula asumsi yang menyatakan hal tersebut adalah jejak dari pesawat UFO Aliens.
 
Sejak menjadi sorotan publik pada awal 70-an diselatan inggris ternyata fenomena crop circle sudah ada jauh sebelum itu. Disamping sensasi akan pemberitaan akan latarbelakang pembentukan yang tidak jelas hingga hari ini ada hal yang menarik untuk kita simak dari fenomena tersebut. Yakni, makna yang terkandung dari simbol atau motif crop circle itu sendiri.

Sebagaimana yang diungkapkan Michael Glickman, seorang arsitek dan periset crop circle. Beliau menyatakan, “pola-pola ini selain bersifat simbolis, juga memiliki sisi artistik dan elegannya sendiri, selain ukuran  geometrisnya yang sangat presisi seolah-oleh penciptanya ingin membuat sesuatu yang monumental, mencolok mata, sekaligus menyampaikan pesan tertentu. Seolah pembuatnya ingin berkata, ‘kami ada. Kami mengamati kalian. Dan kami mengadakan kontak dengan kalian’.(dalam planet X Hipotesis Nibiru, jakarta, 2005)”.
hal senada diungkapkan  Jon King, jauh sebelum Michael Glickman perasumsi, Jon King yang juga  seorang editor majalah UFO Reality, mengamati lokasi kemunculan fenomena crop circle pada tahun 1964 menyimpulkan bahwa ada semacam pembentukan wilayah segitiga (trigular) di wilayah tenggara inggris dengan berpusat di Barbury Castle, wiltshire, yang kemudian dikenal dengan nama "Aquarian Triangle" dan di wilayah ini terdapat konsentrasi bangunan-bangunan kuno, seperti Stonehenge misalnya.

Hipotesis seorang king dinilai luarbiasa oleh para analisa bumi dan arkeolog pada zamannya. King berpendapat tentang kemungkinan penyebab mengapa crop circle banyak terbentuk di area segitiga itu besar kemungkinannya didasarkan atas penggunaan areal tersebut sebagai tempat mengadakan kontak bagi peradaban diluar bumi dalam menyampaikan pesannya dilihat dari pola-pola yang terbentuk. Seperti halnya pola penyusunan  lima benda masing-masing disetiap sudut dan satu ditengah dari satu segi empat yang sering disebut “Quicunx”.

Seorang arkeolog yang bernama laurette Sejaourne dalam bukunya “burning waters” mengemukakan fakta bahwa pola quincunx ini adalam simbol yang sering dilihat di Mesoamerika. Pola ini mengandung makna emat masa yang sudah lewat, dan masa saat ini yaitu masa kelima sebagai pusat yang mempersatukan.

Tentu saja banyak motif yang digunakan oleh sang pencipta crop circle ini. Dan itu berindikasi banyak pula pesan yang musti naiknya perlu kita ketahui sebagai suatu pengetahuan yang bermanfaat. Dikatakan bermanfaat bukan berorientasikan tahayul dalam agama Islam. Akan tetapi makna filosofis dari setiap simbol tersebut. Tidak hanya disibukan dengan ramainya pemberitaan latar belakang yang hingga hari ini masih menjadi spekulasi, tapi mari belajar dari apa yang kita lihat, yakni SIMBOL.
Daftar bacaan :
Joshua R. W., Planet X Hipotesis Nibiru “Agenda New World Order”, Aethera Indromedia, Jakarta, 2005.
http://en.wikipedia.org/wiki/Crop_circle

0 komentar:

Posting Komentar